Selasa, 17 Februari 2009

KEBENARAN YANG MEMERDEKAAN (YOH 8: 30-36)

Oleh: Pdt. Saut Manurung,STh
“Jikalau kamu tetap dalam Firman Ku, kamu benar – benar adalah murid Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekaan kamu”
Apa itu kebenaran? Dimerdekakan oleh siapa? Kebenaran itu adalah dasar Firman (Maz 119:160).
1. Kebenaran itu adalah Injil (Kol 1:5)
2. Kebenaran itu adalah Yesus (yoh 14:6)
Jadi kebenaran itu adalah Firman dan Yesus itu sendiri (Yoh 1:1). Sejak adam dan hawa jatuh kedalam dosa, semua manusia telah berdosa (Rm 5:12), namun demikian Tuhan masih mengasihi manusia itu, dengan memberikan anak-Nya untuk menyelamatkan kita (1 yoh 4: 9-14). Jadi yang memerdekakan manusia itu adalah Yesus Kristus.(“ingat upah dosa adalah maut (Rm 6:23)”).
Mereka mengatakan sebagai keturunan Abraham, dan tak pernah menjadi hamba siapapun. Mereka lupa/berbohong bahwa lebih kurang 400 tahun menjadi budak di mesir. 70 tahun menjadi budak di babel dan pada saat berbicara itu masih dijajah orang romawi. Bohong / dusta itu adalah dosa yang bisa membutakan manusia hingga tidak mengenal diri nya sendiri. Dosa bisa membutakan orang terhadap dosa sendiri, tapi membesarkan dosa orang lain (Luk 6:41).
“Tetapi orang yang memancarkan kemuliaan Allah, senantiasa makin mengaku dirinya berdosa dan tidak layak”, disamping mereka (orang jahudi) diperhamba manusia mereka juga di perhamba dosa. Pada umumnya manusia tidak mau mengaku dirinya diperhamba, mereka berfikir bahwa berdosa atau tidak berdosa menurut kemauan mereka sendiri, seolah – olah mereka berkuasa atas dosa ini. Sangat jarang manusia menyadari perbuatan berdosanya karena setiap melakukan dosa, berarti meyerah kepada dosa, artinya semakin menambah ikatan dosa atas dirinya, dan akhirnya semakin taat / tunduk kepada dosa itu, dan akan menikmatinya nanti.
Firman mengatakan setiap orang yang melakukan dosa adalah hamba dosa (yoh 8:34; 1 yoh 3:8,10) dan setiap hamba tidak tinggal dalam rumah, hanya anaklah yang tinggal dalam rumah (yoh 8:35). Kalau menurut hukum taurat, hamba harus dilepas pada tahun ke 50/ tahun yobel (im 25:10). Tetapi orang yang diperhamba dosa tidak usah menunggu tahun yobel, bisa setiap saat bebas dari dosa, asal dia datang kepada Yesus untuk mengaku dosa (1 yoh 1:9).
Kelepasan dari dosa harus datang dari orang lain, harus ada yang melepaskannya, bukan lepas sendiri. Niat baik, doa – doa, penyesalan, tangisan, tidak dapat melepaskan dari dosa, hamba, budak itu harus ada yang melepaskan. Untuk itulah Yesus anak ALLAh itu datang kedunia untuk melepaskan kita dari belenggu dosa, dia juruslamat kita dan hanya Yesus yang bisa melepaskan kita, dan selain dia tidak ada yang bisa mengampuni dosa kita. Setelah dibebaskan dari dosa, kita merdeka artinya bukan merdeka melakukan dosa, bisa sesuka hati, tapi justru jangan berbuat dosa lagi.
Kalau hukum taurat mengatakan kepada orang berbuat dosa “dirajam dia, lempari dia dengan batu sampai mati”, tapi kalau Yesus mengatakan “Dosa mu diampuni”, tapi jangan berbuat dosa lagi (ibr 10:26; ibr 6:4-6; bil 15:30-31). Kita sudah baca tadi bahwa kebenaran itu adalah Yesus itu sendiri, kebenaran itu hanya ada dalam dia, dan kebenaran itu yang memerdekaan kita dari dosa, dari perhambaan, dan kita dianggkat jadi anak, orang merdeka (gal 4:7). Dan iblis tidak berkuasa lagi atas kita, kita sebagai orang merdeka, sebagai anak kita berhak tinggal didalam rumah bapa yang disorga. Amin…

KETIKA IMAN BERADA ANTARA DUA KEINGINAN (IBRANI 11: 13-16)

Oleh: Ev. MR. Manurung

Apabila kita baca dalam satu pasal ini, mereka yang dikatakan dalam nats ini adalah sebagai saksi – saksi iman. Mereka semua telah mati kecuali Henokh. Diantara mereka ada dengan rindu mencari suatu tanah air yaitu Abraham dan istrinya Sarah, dimana mereka mengaku bahwa adalah orang- orang penentang di bumi ini. Tetapi sampai mati mereka tidak memperoleh janji imannya yaitu kota yang dinanti – nantikan yang dibangun oleh ALLAH.

Namun demikian mereka tetap merindukan tanah air yang lebih baik yaitu tanah air sorgawi, dan ALLAH telah mempersiapkan atas iman mereka (ayat 16).

Apa itu iman?(Ibrani 11:1)

Iman adalah modal yang tidak ternilai. Sebagai contoh mungkin kita pernah sakit namun dengan Iman kita, dan Tuhan Yesus menyembuhkan kita. Kesembuhan karena percaya kepada Yesus itulah modal yang tak ternilai yang kita miliki. Dengan modal itu kita tambah yakin, bahkan kita berkata ”Kalau dulu Tuhan Yesus menolong, menyembuhkan saya, maka sekarangpun dia akan menolong saya dalam pergumulan ini.”

Namun di pihak lain acap kali jemaat Tuhan berada dalam kondisi yang labil, sehingga timbul keraguan. Kalau semula ada yang sakit dalam keluarga cukup dengan iman dan doa memperoleh kesembuhan, tetapi kini bagi banyak jemaat bisa keraguan mendorong cepat – cepat mencari obat alternative dan pertolongan lainnya.

Dalam nats ini kita disadarkan bahwa kita berada antara dua keinginan, yaitu keinginan kembali ketempat lama dan keinginan untuk maju menuju tempat yang baru.

1. Keinginan kembali ke tempat yang lama/murtad (ayat 15). Alas an mereka bisa saja karena yang mereka nantikan belum kunjung tiba.

J Kita berasal dari satu tempat yang telah kita tinggalkan.

- Tempat kita yang lama adalah tempat dosa (Rm 3:9-20)

- Tempat kita yang lama adalah jalan yang menuju maut dan kebinasaan (Rm 6:23) karena Yesus adalah terang, maka kita tinggalkan tempat yang gelap (Ef 5:8)

J Haruskah kita kembali ke tempat yang lama?

- Jika kita tahu, siapa biang keladi hidup kita yang lama? (Yoh 8:44)

- Jika kita tahu, segala sesuatu didunia hanya sementara (Yak 4:14; Ibr 9:27)

2. Keinginan untuk maju menuju tempat baru / iman kepada yesus kristus (ayat 16).

J kita harus maju dan tidak boleh kembali karena:

- Kita percaya bahwa kita mempunyai Allah yang sungguh baik (Mazmur 103:1-4)

- Kita mempunyai roh kudus penolong dan penghibur yang baik (Yoh 16:7)

- Kita mempunyai Alkitab, kitab yang terbaik (2 Tim 3:16 - 17)

- Kita mempunyai sorga, tempat tinggal yang terbaik (yoh 14:2)

Sorga adalah Tanah air kita. Maka keinginan iman kita haruslah tertuju hayna ketempat baru yaitu iman kepada Yesus Kristus. Karena inti dalam kehidupan orang Kristen adalah percaya dalam iman kepada Kristus Yesus.

Kalau bagi mereka yang telah mati yang dikatakan dalam nats ini bahwa Tuhan telah mempersiapkan sebuah kota yang di bangun oleh ALLAH, bagai mana pula kita yang masih hidup apakah kita dapat memiliki iman seperti mereka?

Sabtu, 14 Februari 2009

BELAS KASIHAN DAN KEMURAHAN HATI TUHAN (Rm 9:13-16)

BELAS KASIHAN DAN KEMURAHAN HATI TUHAN
(Rm 9:13-16)

Oleh: Pdt. Saut Manurung, STh.
Tuhan mengatakan dalam nats ini bahwa kemurahan hati dan belas kasihan Tuhan itu tidak diberikan kepada setiap orang. Tetapi kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Disini kelihatannya seperti ada pilih kasih, ketidak adilan. Benarkah demikian?
Sebenarnya tidak, Tuhan tidak pilih kasih, tetapi Tuhan mengasihi siapa yang mengasihi-Nya (ams 8:17). Dan Tuhan mengasihi siapa yang percaya kepada-Nya (Yoh 3:16; Mark 12:30). Dan siapa yang percaya itulah yang diselamatkan. Mereka yang percaya itu adalah mereka – mereka yang dipilih dari semula.
Jadi manusia itu boleh dikategorikan sebagai berikut:
1. Antara orang yang dipilih dengan orang yang tidak dipilih.
2. Orang yang percaya dengan yang tidak percaya.
3. Oran yang mengasihi dan orang yang tidak mengsihi.
Saudara – saudara yang membaca ini termasuk kategori yang mana?
Apakah orang yang dipilih Tuhan ?
Apakah orang yang percaya kepada Tuhan?
Apakah orang yang mengasihi Tuhan?
Kita mengetahui ada juga orang yang dipilih dan yang percaya kepada Tuhan tidak mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan artinya melakukan Firman-Nya (Yoh 14:15,21,23). Bagi saudara apakah anda mengasihi Tuhan itu?, Apakah engkau melakukan firman-Nya?
Jika engkau mengatakan “ya”, maka apapun yang engkau minta, engkau akan menerimanya (Yoh 15:7). Jika engkau menjawab “tidak” maka sadarlah, bukalah hatimu, biarkan roh kudus menuntun mu agar engkau menjadi pelaku firman /mengasihi Tuhan.
Percayalah kepada Tuhan, percayalah kepada firman-Nya, kalau kita percaya kepada Tuhan, kita tidak akan dipermalukan (Rm 10:9-11). Kalau saudara sudah percaya, berserulah kepada Tuhan atas segala permasalahan hidup mu (Rm 10:13). Kalau kita berseru kepada Tuhan, Tuhan akan member jawaban (Maz 34:18; Maz 50:15; Maz 118:5)
Dan jikalau Tuhan sudah menjawab segala seruan mu, doa mu, permasalahan mu, penyakit mu, jangan lupa kebaikan-Nya pujilah Dia (Maz 103: 2-4). Jadi saudara kita semua yakin bahwa kita adalah orang – orang yang dipilih sebelum dunia dijadikan. Itulah sebabnya kita semua adalah orang – orang yang percaya kepada Tuhan dan yang mengasihi-Nya.
Kalau kita orang percaya kepada Kristus, maka kita sudah dijadikan anak (Gal 3:26-27), dan sebagai anak kita berhak menerima belas kasihan dan kemurahan Hati Tuhan. Jadi saudara, jadi lah kau orang yang mengasihi Tuhan, Pelaku Firman, karena setiap orang yang melakukan Firman-Nya, akan diberkati-Nya, dan diberikan hidup yang kekal disorga. Amin

PERLENGKAPAN SENJATA MELAWAN IBLIS (EF 6:10-18)


Oleh: Ev. Ebenezer S

Pada ayat 10-11 di katakana bahwa hendaklah kuat dalam kuasa ALLAH dan kenakanlah senjata ALLAH, supaya kuat melawan tipu muslihat iblis. Kita harus berjuang melawan tipu muslihat iblis dengan senjata kuasa ALLAH, kenapa harus dengan kuasa ALLAH?.... Karena dalam 2 kor 10:3-5 dikatakan bahwa senjata kita dalam berjuang adalah menggunakan senjata ALLAH yang sanggup meruntuhkan iblis.


Jadi kita harus ada perlengkapan senjata untuk melawan tipu muslihat iblis karena iblis berusaha menjatuhkan iman kita (1 pet 5:8). Apa itu perlengkapan senjata kita untuk melawan tipu muslihat iblis (ayat 14 - 18) yaitu:


  1. Berdiri tegap (1 kor 16:13): berjaga – jaga (kuat seperti laki - laki) siap sedia.
  2. Berikat pinggangkan kebenaran (Yesus) Yoh 14:6.
  3. Berbaju-zirahkan keadilan (hati nurani),bersih/tulus (Rm 5:9), dibenarkan oleh darah Yesus (Maz 51:12)
  4. Berkasutkan kerelaan:beritakan Firman Allah (mat 28:19-20; mar 16:15-16; 1 pet 5:8 - 9). Kaki tanpa kasut akan sakit begitu juga anak Tuhan tanpa saksi akan mati.
  5. Perisai iman: alat menangkis dalam perang (1 pet 5:9)
  6. Ketopong keselamatan: kepala /pikiran (kol 3:2-10)
  7. Pedang roh: gunakan Firman Allah untuk menyerang iblis (ibr 4:12)
  8. Berdoa (1 tes 5:17)


Hendaklah kita kuat dengan kuasa Allah, jangan takut sebab kuasa sudah ada pada kita (Kis 1:8). Jadi dengan 8 perlengkapan senjata Allah ini kita pasti kuat dalam perjalanan menuju sorga yang kekal. Mari kita tetap setia dengan tekun beribadah, tetap berharap kepada Tuhan, percaya dan pandang Yesus maka kita pasti kuat untuk melawan tipu muslihat iblis…. amin.

Selasa, 03 Februari 2009

KEMBALI KE YERUSALEM

Anda dan saya, atau siapapun juga kita, pasti pernah mengalami putus harapan, letih lesu karena beban hidup, sebagai mana yang dialami kleopas dan teman nya dalam cerita ini. Dan sepertinya anda dan saya juga mengalami hal yang sama diperjalanan hidup ini.

Mereka berjalan menuju Emaus, suatu kampong kira –kira 10 km jaraknya dari yerusalem. Alasan mereka meninggalkan yerusalem sudah jelas, ayat 21 – 24 menunjukkan betapa kecewanya mereka karena mesias yang diharapkan tak seperti yang diharapkan.

Ditambah lagi berita – berita yang tak masuk akal pikiran mereka, yang membuat persoalan bertambah runyam dan bermuka suram (lih. ayat 17). Harapan pembawa berita Injil (kesukaan) agar para murid – murid bangkit imannya (Roma 10:17) tetapi tidak!!!!

Mereka sudah melupakan perintah Yesus “agar jangan meninggalkan yerusalem untuk menerima Roh Kudus agar menjadi saksi Nya”, pemahaman mereka pada Yesus hanya seorang nabi (19). Dan ini yang menjadi penyebabnya yaitu: ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal yesus (ayat 16).

Tetapi Yesus dengan sabar mendengarkan semua uneg – uneg (keluh) yang mengganjal di hati mereka, hingga tiba giliran Yesus yang bicara maka damai lah hati mereka, bahkan hati yang berkobar – kobar (ayat :32). Adapun inti pemberitaan Yesus ialah bahwa “Mesias harus menderita, semuanya itu untujk masuk kedalam kemulian-Nya”!!!!

Ketika mereka mendekati kampung yang mereka tuju, Tuhan Yesus yang telah bangkit berbuat seolah – olah hendak meneruskan perjalanan, tetapi dengan amat sangat, mereka mendesak-Nya untuk mampir dirumah kleopas sebab hari sudah hampir malam. Mungkin ini suatu kebiasaan di timur tengah bahwa”membiarkan seorang musafir berjalan sendirian tanpa membawa perbekalan, akan membuatnyta mati kelaparan/ kehausan di padang gurun.” Itulah sebab mereka sangat mendesak-Nya untuk mampir sekaligus ”penasaran” sebab firman Kristus yang didengarnya sepanjang jalan menuju emaus!!

Setelah Yesus masuk kerumah Kleopas, disini Tuhan kembali lagi berbuat sesuatu yang diluar kebiasaan mereka. Biasanya seorang musafir harus dilayani sebaik mungkin, bahkan sampai habis – habisan (lih Abraham, kej:..). disini Yesus malah melayani bukan dilayani. Mereka mengadakan Perjamuan Kudus inilah sepertinya harus dipulihkan kembali untuk memulihkan, tidak saja untuk kleopas dan temannya tetapi juga kita, Gereja masa kini untuk mencelikkan “sesuatu yang menyelubungi mata kita”(ayat 16).

Apakah akibatnya saudara setelah mereka menerima roti yang dipecahkan itu? Mereka mengenal Yesus. Tetapi Yesus Hilang… !? Pertanyaannya sekarang dimana /kemana Yesus? (ayat 32)

Inilah cirri –ciri khas orang – orang yang mengalami perjumpaan dengan Yesus, ada Roh yang berkobar – kobar, yang menyala – nyala ketika FIrman Kristus yang bangkit di beritakan, iman mereka dibangkitkan, dipulihkan dan Roh Yesus inilah yang membuat / menyebabkan mereka KEMBALI KE YERUSALEM dengan MISI meneguhkan, mengokohkan para murid sebagaimana yang telah mereka alami disepanjang perjalanan menuju emaus.

Anda dan saya atau siapapun juga kita, adalah murid – murid Tuhan yang sedang berjalan menuju Yerusalem baru. Apa yang dialami kleopas dan temannya juga sedang kita alami. Setiap minggu kita mengadakan perjamuan kudus memakan Tubuh dan meminum Darah Yesus!!! Bahkan ada minyak urapan untuk meneguhkannya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang. Baik untuk saya dan anda juga:

1. Dimanakah hati yang berkobar – kobar ketika mendengar Firman.

2. Apa misi kita didalam perjalanan menuju Yerusalem baru?

3. Atau masih adakah “sesuatu yang menghalangi mata kita sehingga Yesus tak terlihat lagi”

Tanggapan yang paling tepat dan dapat dipertanggung jawabkan ketika kita mendengar Firman Kristus yang telah bangkit ialah: “tetap teguh dan tidak goyah dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, karena kita tahu, didalam persekutuan dengan Tuhan yang sudah bangkit itu, jerih payah kita tidak sia – sia.” (1 kor 15:58)

=================================AMIN========================================